salah satu contohny pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak (proses laminasi/converting) :
1. Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa "metalize" (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).
2. Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di "aging") terlebih dahulu.
3. Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin "slitter", untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut.
Dalam proses cetak, media cetak (biasanya disebut film), tinta cetak dan cylinder / silinder cetak lah yang memegang peranan penting. Untuk silinder cetak biasanya terbuat dari pipa besi dengan tebal 6 sampai 9mm yang diameternya disesuaikan dengan design gambar. Jumlah silinder cetak yang digunakan pada saat proses cetak tergantung pada jumlah warna yang ada pada gambar yang diinginkan. Jadi misalnya kita akan mencetak gambar sebuah mobil yang terdiri dari 5 warna, maka silinder cetaknya pun harus dibuat 5 buah.
Proses pembuatan silinder cetak cukup rumit, pertama pipa besi harus di Machining terlebih dahulu mendekati ukuran yang diinginkan, kemudian dilapis dengan tembaga. Setelah proses pelapisan tembaga, baru gambar yang diinginkan dibuat dengan menggunakan mesin khusus (dikenal dengan mesin engraving). Gambar dibuat dengan cara menusukkan sejenis jarum khusus (stylus) sedemikian rupa sehingga kedalaman nya lah yang menentukan hasil cetak. Setelah gambar terbentuk maka pipa besi tersebut akan dilapisi lagi dengan chrome agar tidak mudah teroksidasi dan lebih tahan terhadap keausan.
Proses tersebut diatas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar diatas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya.
Karena dalam prosesnya mengubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses "converting" atau dengan kata lain adalah "converting industry"
Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut:
1. Kemasan Mi Instan
2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata)
3. Kemasan Makanan Ringan
4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label)
5. Tutup gelas minuman air mineral dll (lid cup)
6. Packaging Beras 1, 2, dan 5kg
7. Packaging Minyak Goreng/ Standing Pouch
8. Packaging Frozen/ Vacuum Food
9. Dan sejenisnya
Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling)hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.
Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Rotogravure
Untuk pemesanan Aneka Plastik bisa hubungi Marketing kami dengan kontak di bawah ini :
Andrias Saputra (0857-8180-8999 / 0812-8989-7688)
email : Andrias.Multiplas@gmail.com